Dualisme Pemikiran Sufistik Ibn Taymiyyah
(ندگان)پدیدآور
Ali, Yunasril
نوع مدرک
TextOriginal Article
زبان مدرک
Englishچکیده
Ibn Taymiyyah, meski dikenal sebagai tokoh panutan radikalis salafi yang anti pembaharuan dan alergi tasawuf, ternyata merupakan inspirator kaum modernis dan juga seorang sufi. Bagaimana mungkin seorang yang anti tasawuf juga adalah seorang aktivis tasawuf? Bagaimana posisi Ibn Taymiyyah seharusnya dipetakan? Bagaimana pula sikapnya yang terlihat kontradiktif ini dapat dijelasakan? Dengan mengkaji karya-karyanya dan mempertimbangkan pengalaman hidup Ibn Taymiyyah yang ditelisik melalui perspektif psikosufistik penulis akan menjawab persoalan tersebut. Tulisan ini menyatakan bahwa kritikan dan penolakannya atas jenis tasawuf tertentu (nazharī-falsafī) didasarkan kerancuan dalam pemaknaan istilah dan paradigma yang berbeda dari objek yang dikritiknya. Ditunjukkan pula sikapnya menjelang kematian —dalam kondisi batin terkondisikan sedemikian rupa sehingga bukannya dipenuhi diskursus ilmiah, ia tenggelam dalam taqarub dan perhatian penuh kepada Allah dan mencapai puncak pengalaman sufistik, fana— kendatipun kontradiktif, tidak lain merupakan perkembangan dari kesadaran religiusnya.
کلید واژگان
radikalis salafiDualisme
fiqh al-qulūb
neo-sufisme
anti tasawuf
ḥulūl
ittiḥād
waḥdat al-wujūd
شماره نشریه
2تاریخ نشر
2014-12-011393-09-10
ناشر
Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadraسازمان پدید آورنده
Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullahشاپا
2442-54512407-1056



