Studi Kritis Terhadap Teori Identitas Pikiran-Otak Mario Bunge: Perspektif Neo-Sadrian
(ندگان)پدیدآور
Gama, Cipta
نوع مدرک
TextOriginal Article
زبان مدرک
Englishچکیده
Dalam tafsir atas Surah al-'A‘lā, Mulla Sadra, melalui karyanya Tafsīr al Qur'ān al-Karīm, mengajak jiwa kita berpetualang menuju lapisan makna terdalam untuk mengenali realitas ketahuidan (almabdā'), kenabian (shirāth atau nubuwwah) dan kebangkitan (ma‘ād) dan mengulasnya secara filosofis. Penelitian ini merupakan suatu upaya untuk menggali manfaat dari aspek-aspek penting dari sumber-sumber keagamaan yang tergali dari petunjuk al Qur'an yang berpadu dengan prinsipprinsip rasional filosofis dan pengalaman mistik (intuitif) Sadra. Setiap bab pada tafsir ini diberikan judul dengan tasbīḥ (pernyataan pemujian dan pensucian), dengan tetap memaparkan beragam pokok persoalan terkait metafisika al-Qur'an. Prinsip-prinsip filosofis yang digunakan dalam risalah tafsir ini bisa menjadi salah satu bukti ketidakberjarakan antara filsafat dengan teks-teks keagamaan. Sadra menggunakan metode tafsir yang tetap menerima sisi lahiriah al-Qur'an, dan selanjutnya mencari misteri-misteri, rahasia-rahasia, dan dengan bantuan intelek (akal), intuisi dan iluminasi Tuhan untuk memperoleh realitas-realitas dan makna- makna dibalik selaput ekternalnya (aspek literalnya)
کلید واژگان
Ḥikmah Muta’āliyahİrfan
al-mabdā’
kebangkitan setelah mati
Nubuwwah
ttakwīl
gerak substansial (ḥḥarakah jawhariyyah)
denotasi utama (al-maqshūd al-ashlī)
penyempurnaan diri (takammul)
tasbīḥ
شماره نشریه
2تاریخ نشر
2014-12-011393-09-10
ناشر
Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadraسازمان پدید آورنده
Sekolah Tinggi FIlsafat Islam (STFI) Sadraشاپا
2442-54512407-1056



