Human Agency in Islamic Moral Reasoning
(ندگان)پدیدآور
Widigdo, Mohammad
نوع مدرک
TextOriginal Article
زبان مدرک
Englishچکیده
Konsep “human agency" pada umumnya dikaitkan kemampuan otonom manusia untuk menentukan pilihan dan tindakannya sendiri, kemampuan manusia untuk memberikan perlawanan terhadap kemapanan, atau ketertundukan diri manusia terhadap suatu otoritas atau aturan tertentu. Dalam konteks tradisi pemikiran hukum Islam, human agency ternyata tidak hanya terdapat dalam bentuk ketertundukan diri terhadap otoritas teks al-Qur'an dan hadis tapi juga ada bentuk-bentuk yang lainnya. Tulisan saya ini berusaha untuk menunjukkan bahwa dalam tradisi uṣūl fiqh terdapat kaidah-kaidah hukum yang memberikan ruang bagi berkembangnya teori human agency tidak hanya berorientasi pada keniscayaan manusia untuk tunduk terhadap otoritas teks keagamaan, tapi juga, konsep human agency yang berbasis pada otonomi dan semangat anti-kamapanan dalam diri manusia . Dengan mengupas konsep-konsep dalam usul fiqih seperti qiyās, istiḥsān, istiṣlāḥ, dan istiṣḥāb, kita akan mengetahui bahwa tindakan etik seseorang dalam Islam tidak semata bersumber dari teks keagamaan tetapi juga berdasarkan pemikiran otonom manusia yang pada ujungnya melahirkan konsep
کلید واژگان
human agencyotonomi manusia
otoritas teks religius
uṣūl fiqh
nalar syari‘at
شماره نشریه
1تاریخ نشر
2014-06-011393-03-11
ناشر
Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadraسازمان پدید آورنده
Indiana University Bloomington, IN, USAشاپا
2442-54512407-1056



